Senin, 29 Mei 2017

Misi Pemuda Pekalongan yang Naik Haji Jalan Kaki


Saofani Solichin, ayahanda Khamim, menuturkan perjalanan putra bungsunya ke Tanah Suci dilalui penuh liku. Keluarga juga sempat sangsi Khamim mampu tiba di Mekah karena medan yang dilalui cukup berat.

Saofani mengungkapkan beberapa kali Khamim sempat akan dirampok atau dirampas barang bawaannya saat dalam perjalanan. Hambatan itu pertama dialami saat ia melintasi wilayah Pantura Cirebon dan Palembang.

Kejadian yang sama juga hampir dialaminya saat berada di Thailand. Namun, perampokan itu tidak benar-benar terjadi.

"Dan juga saat di India beberapa orang yang bertemu Khamim juga agak jahil. Mereka ditanya rute malah memberikan rute yang memutar cukup jauh," kata dia, Sabtu, 27 Mei 2017.

Tak hanya perampok, Khamim juga pernah melewati perjalanan tanpa membawa perbekalan apapun melainkan hanya membawa diri. 


Hal itu bermula saat ia berjalan kaki dari Banten ke Palembang ditemani seorang kawan.

Karena sang rekan mendadak harus pulang karena keluarganya sakit, Khamim pun memutuskan berjalan kaki seorang diri. 

Ia memberanikan diri melintasi wilayah meski perjalanan dilakukan di malam hingga dini hari.

 "Sampai-sampai, semua barang bawaan Khamim termasuk handphone, GPS, sebagian pakaiannya dititipkan oleh rekannya untuk diantarkan hingga ke perbatasan Malaysia. 

Jadi, melalui jalur lintas Sumatera anak saya benar-benar tidak membawa apa-apa, mungkin hanya beberapa pakaian saja," tutur Saofani.










BACA INFO PENTING INI...:↓

Tidak ada komentar:

Posting Komentar